Milenial Kabupaten Ciamis Pelajari Teknik Perbanyakan Tanaman Hias Kaktus dan Sukulen

bbpplembang kunjungan SMKN1CipakuCiamisLEMBANG. “Pertanian SMK Negeri 1 Cipaku Kabupaten Ciamis menjadi salah satu stakeholder Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang setiap tahunnya selalu berkunjung mengajak siswa-siswinya mengenal langsung tentang pertanian di BBPP Lembang.

Selasa (22/02/2022), 40 siswa-siswi Kelas XII hadir didampingi Kepala Sekolah dan Guru. Kepala SMKN 1 Cipaku, menyampaikan, “Kami berkunjung kesini dalam rangka Kunjungan Industri. Silakan siswa-siswi semua selama berada di BBPP Lembang, gali informasi sebanyak-banyaknya, pelajari banyak hal disini yang sesuai dengan bidang studi di sekolah. Semoga transfer teknologi dan pengetahuan selama disini dapat dikembangkan di sekolah kita,” ungkapnya.

Kepala Balai, Ajat Jatnika, menjelaskan tentang profil BBPP Lembang, “Tugas pokok dan fungsi serta peran BBPP Lembang adalah menyiapkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan memiliki jiwa wirausaha,” jelasnya. “Stakeholder kami di kalangan non aparatur tidak hanya petani dan pelaku usaha, juga mahasiswa, siswa, dan masyarakat lainnya yang kesini untuk belajar pertanian melalui kegiatan PKL, kunjungan, magang, dan lainnya,” ucap Ajat.

Di penghujung sambutan, Ajat mengatakan, “Menjadi tugas yang mulia bagaimana Kementan berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk menyediakan dan mendistribusikan pangan sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.”

Rombongan kunjungan lantas bergerak cepat menuju salah satu spot lahan praktik di Inkubator Usahatani BBPP Lembang, yaitu Screen Tanaman Hias. Sudah menunggu disana, salah seorang Widyaiswara BBPP Lembang Spesialis Budidaya Tanaman khususnya tanaman hias, N. Ida Farida, yang mendampingi peserta praktik budidaya tanaman hias.

bbpplembang kunjungan SMKN1CipakuCiamis1Ida tampak bersemangat memotivasi milenial SMKN 1 Cipaku untuk bisa memulai agribisnis kaktus dan sukulen yang mudah dilakukan, “Siapa saja bisa dengan mudah melakukan budidaya tanaman hias kaktus dan sukulen serta memasarkannya secara online dan bisa meraup untung besar, asalkan kita tekun menjalaninya, dan kita bisa memanfaatkan media sosial yang kita miliki untuk digital marketing, dan saya melakukannya karena saya suka tanaman hias dan saya bergelut di agribisnis tanaman hias,” ungkapnya.

Ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, “Generasi muda harus terbiasa dengan aktivitas digital marketing untuk melakukan aktivitas kreator di bidang pangan pertanian.”

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga mengatakan “Indonesia membutuhkan generasi muda yang adaptif dengan teknologi untuk menjaga persaingan global yang semakin sulit dan kompetitif di masa depan, dan ini tugas Kementan melalui BPPSDMP untuk mencetak jutaan petani milenial sebagai penerus estafet pertanian kedepan” jelasnya.

Lalu, peserta terbagi 2 dan bergantian praktik grafting tanaman kaktus dan budidaya tanaman sukulen, didampingi petugas, Didi. Didi menjelaskan teknik grafting. “Grafting adalah proses penggabungan dua jenis kaktus atau lebih untuk memperoleh tanaman baru,” jelas Didi. Seperti diketahui ada beberapa jenis grafting, diantaranya adalah teknik sambung rata (flat grafting), sambung celah (cleft gafting) dan sambung samping (side grafting). Di BBPP Lembang pada umumnya menggunaka teknik sambung rata.

Grafting terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bawah (stem) dan bagian atas (entres, scion). Kaktus bagian bawah biasanya berbentuk batang berwarna hijau, kebanyakan berasal dari Hylocereus undatus  atau sejenis batang pohon buah naga. Bagian dipilih kaktus jenis lain yang bentuk dan warnanya unik/mencolok seperti Gymnocalycium mihanovichii, Cereus tetragonus, Notocactus magnificus, Chamaecereus silvestrii dll.

Satu persatu siswa mencoba mempraktikkan teknik grafting kaktus, pertama-tama menyiapkan pot dan media tanam, memotong stem bagian atas, menempelkan dengan kaktus berbentuk bulat dan merekatkan dengan karet gelang. Salah seorang siswi tampak kesulitan menempelkan kaktus bagian bawah dan atas dengan karet gelang, namun terus mencobanya dan berhasil. “Wah ternyata awalnya mudah saat memotong 2 kaktus, tapi saat menyambungkannya yang sulit, tapi saya puas akhirnya berhasil,” ujarnya.

bbpplembang kunjungan SMKN1CipakuCiamis2Salah seorang Guru juga tidak mau kalah untuk mencoba teknik grafting kaktus, dan sekali percobaan langsung berhasil.

Di kelompok lainnya, murid-murid asyik perbanyakan sukulen. Salah satu perwakilan murid menjelaskan, “langkah-langkahnya kami menyiapkan pot, lalu media tanam yang terdiri dari pupuk kandang ayam, sekam bakar, dan pasir dengan perbandingan 2:2:1, menyiapkan bibit sukulen yang akan ditanam, lalu memotong bagian batang bibit sukulen, diamkan beberapa lama lalu menanamnya ke dalam pot,” jelasnya.

Ternyata, pertanian menjadi sektor yang menarik untuk digeluti oleh generasi muda dan bernilai jual tinggi asalkan serius menjalaninya dan menyentuhnya dengan kreativitas dan teknologi.